Hijab.id

Dampak Paling Buruk Jika Ketum PDIP Bukan Lagi Keturunan Asli atau Trah Soekarno

28 Des 2022  |  578x | Ditulis oleh : Admin
Dampak Paling Buruk Jika Ketum PDIP Bukan Lagi Keturunan Asli atau Trah Soekarno

Kabar dari ranah politik yang saat ini tengah santer terdengar dan menjadi sebuah pemberitaan hangat di media nasional adalah tentang akan digantinya Ketum PDIP oleh seseorang yang bukan dari keturunan atau trah Soekarno. Kabarnya Ketum PDIP Megawati yang merupakan keturunan asli Soekarno akan digantikan oleh Jokowi yang sampai saat ini masih menjabat sebagai presiden RI.

Namun banyak yang berpendapat jika pimpinan partai PDIP yang baru bukan dari keturunan asli Soekarno, maka siap-siap saja partai berlambang banteng tersebut akan terpecah menjadi 2 kubu dan bisa saja bakal hancur karena tradisi lama yakni memiliki ketum dari keturunan atau trah Soekarno akan hilang selamanya.

Bahkan menurut Sekjen DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo pernah membuat pernyataan bahwa PDIP harus selalu dipimpin oleh keturunan Presiden pertama RI, Soekarno. Menurut Tjahjo, PDIP hanya akan merekat jika dipimpin oleh keturunan Soekarno seperti saat ini.

Jika sampai digantikan oleh Jokowi tentu saja pernyataan yang pernah dilontarkan Sekjen DPP PDIP tersebut mungkin akan menjadi sebuah kenyataan, karena akan ada jarak antara pendukung garis keturunan Soekarno sebagai Ketua Umum dan Jokowi yang tidak ada sama sekali garis keturunan dari sang proklamator Ir. Soekarno.

Kabar yang menyebutkan Presiden  Jokowi akan menggantikan Megawati sebagai Ketum PDIP bisa muncul dan menjadi pemberitaan karena berawal dari pernyataan beberapa relawan dari Ganjar Pranowo, yakni Joko Priyoski yang mendoakan Joko Widodo agar terpilih menjadi Ketua Umum dalam Kongres PDIP di tahun 2024, lalu tagar Trah Soekarno Tamat mendadak trending dan munculah kabar berita yang sedang ramai diperbincangkan ini.

Pernyataan tersebut tentu menuai banyak perdebatan dan juga kritik. Pasalnya, Jokowi dianggap akan menjadi penyebab kehancuran besar dalam sejarah perkembangan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang telah berdiri sejak tahun 1973 tersebut. Naiknya tagar Trah Soekarno Tamat sendiri sengaja dilakukan untuk menunjukkan bahwa naiknya Jokowi sebagai pemegang Ketua Umum PDIP akan menghentikan garis keturunan Soekarno di Partai PDIP kedepannya.

Berita Terkait
Baca Juga: