rajaseo

Dinamika Politik & Kekuasaan, Jokowi Menghempaskan PDIP dan Beralih Dukung Prabowo

5 Jan 2024  |  240x | Ditulis oleh : Admin
Arah Politik Jokowi

Joko Widodo, presiden Indonesia 2014-2024, yang diusung oleh PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) pada awalnya, sekarang berpindah. Jokowi dengan mudahnya memalingkan muka dari PDIP yang sudah berdarah-darah membela selama hampir 10 tahun ini. 

Terlihat oleh rakyat banyak, Joko Widodo ingin menjadi presiden selamanya atau menjadikan presiden selanjutnya sebagai bonekanya. Permintaan perpanjangan 3 periode dan perpanjangan 2-3 tahun masa jabatan, selalu ditolak oleh PDIP, sebagai partai pengusungnya. 

Joko Widodo mendesak PDIP untuk mencapreskan Ganjar Pranowo, melalui beberapa pidatonya dan terlihat memaksakan. Jokowi merasa Ganjar bisa dijadikan boneka olehnya. Tetapi PDIP ternyata membuat kesepakatan tersendiri dengan Ganjar, sehingga Jokowi tidak bisa mengatur Ganjar seenaknya. 

Kesepakatan PDIP-Ganjar dibuat, supaya tidak seperti Jokowi yang seenaknya mengangkat menteri-menteri, malahan lebih dekat dengan Luhut Binsar Pandjaitan. PDIP inginnya setiap ada perubahan kabinet selalu berkomunikasi dengan PDIP. 

Joko Widodo melihat peluang Prabowo Subianto bisa dijadikan boneka olehnya. Terlihat sekali, di setiap pidato Prabowo selalu mengucapkan Jokowi. Prabowo Pun setuju, menerima Gibran, anak sulung Jokowi, menjadi cawapresnya. 

Sejak Jokowi lebih memilih Prabowo-Gibran, calon presiden dari PDIP tidak pernah disebut-sebut lagi. Kampanye dukungan presiden dan mengerahkan kepolisian untuk mendukung paslon 02 terlihat sekali. Baligo-baligo cepat sekali tersebar di seluruh Indonesia. Menteri-menteri pun ikut kampanye mendukung 02. Saking takut kehilangan jabatan menteri-menteri di jaman Jokowi dan ingin melanjutkan lagi menjadi menteri, bilang ke rakyat Bansos itu dari Jokowi. Bisa saja dilanjutkan pernyataannya, hutang bukan tanggung jawab Jokowi tapi tanggung jawab rakyat Indonesia. Bantuan mengatasnamakan Jokowi, tetapi hutang tidak mau atas dirinya. 

Beberapa tempat kampanye Ganjar, diikuti oleh Jokowi, hal itu membuat PDIP sakit hati. Ganjar ke Kupang, 1 minggu kemudian Jokowi ke Kupang juga. Ganjar keliling Jawa Tengah, Jokowi juga keliling Jawa Tengah. Jokowi kerja keras mengkampanyekan 02, sedangkan Prabowo Subianto, kampanye yang jaraknya dekat, karena kondisi kesehatan yang kurang baik.  

Jokowi lebih mementingkan keluarga daripada negara. Jokowi meloloskan anaknya menjadi cawapres dengan segala macam strategi politik. Dan membuat partai-partai menjadi mendukungnya juga dengan ancaman-ancaman dari KPK. Belum ada di dunia, seorang presiden yang sedang menjabat, mencalonkan anaknya di pemilu yang saat dia masih berkuasa. 

Berita Terkait
Baca Juga: